
Senin, 28 Juni 2021, Perhimpunan Pustaka Lewi berpartisipasi dalam acara Dialog Interaktif Sinergi Organisasi Kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Kota Surabaya.
Hadir mewakili Pustaka Lewi adalah Santo Vormen dan Andhityas dalam forum yang dilaksanakan secara daring lewat platform zoom ini. Selain PPL, ada enam ormas yang juga diundang, yaitu, Perkumpulan LSM Seribu Satu Malam, Perkumpulan Laskar Suramadu Jawara, Women and Youth Development Institute, Perkumpulan Peta Tani Indonesia Baru DPD Kota Surabaya, Syarikat Islam Indonesia Kota Surabaya, dan Condro Aji Nusantara.
Forum yang merupakan bagian dari perumusan kebijakan teknis dan pemantapan pelaksanaan bidang pemberdayaan dan pengawasan organisasi masyarakat ini mengundang dua narasumber utama. Pertama adalah Lucky Abrorry, M.Psi, staf pengajar di Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA), dan narasumber berikutnya adalah Prof. Bagong Suyanto, pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.
Lucky Abrorry dalam kesempatan ini menyampaikan materi tentang pengembangan organisasi berdasarkan Appreciative Inquiry Model. Model pengembangan organisasi ini menekankan pada pencarian aspek-aspek positif dalam organisasi yang nantinya diwujudkan dalam strategi organisasi.
Sementara itu, Prof. Bagong Suyanto, membahas tema radikalisme yang semakin menjadi ancaman. Bagong Suyanto menilai bahwa masyarakat kita sekarang sudah memasuki fase masyarakat postmodern. Masyarakat postmodern ini dihela oleh pemakaian teknologi dan kemudahan akses masyarakat pada internet, memunculkan revolusi yang luar biasa. Kita pun dituntut untuk cepat melakukan adaptasi.
Ideologi radikalisme tersebar dan berkembang dengan cepat di masyarakat postmodern ini. Untuk melawannya, maka tugas dari kita semua, terutama aktivis LSM dalam membangun literasi kritis dan membangun community support system.